Pencarian

Koperasi Merah Putih, Langkah Strategis Desa Danau Tiga Bangun Ekonomi Kerakyatan

Riau, TanahIndonesia id - Dalam semangat kebersamaan dan gotong royong, Pemerintah Desa Danau Tiga menggelar Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) guna membentuk Koperasi Desa Merah Putih. Langkah strategis ini diyakini menjadi jawaban atas kebutuhan masyarakat desa dalam membangun ekonomi mandiri dan berkelanjutan, Sabtu (24/5/2025).

Kegiatan yang diselenggarakan di balai desa ini berlangsung khidmat dan penuh antusiasme dari seluruh elemen masyarakat.

Antusiasme warga terlihat dalam berbagai usulan dan gagasan yang disampaikan selama musyawarah berlangsung. Mulai dari sistem keanggotaan, pengelolaan unit usaha koperasi, hingga transparansi keuangan dibahas secara terbuka dan partisipatif.

Dalam kesempatan itu Kepala Desa Danau Tiga, Sarno menyampaikan koperasi Merah Putih akan menjadi wadah bersama dalam mengelola potensi desa secara kolektif.

“Kami jajaran pemerintah desa siap mendukung dan menyukseskan Koperasi Merah Putih ini sebagai bagian dari komitmen kami terhadap pembangunan ekonomi masyarakat,” ujarnya

Sarno menambahkan bahwa koperasi tersebut tidak hanya menjadi pusat kegiatan ekonomi, tetapi juga menjadi simbol persatuan dan kemandirian warga. Melalui koperasi, berbagai sektor potensial di desa seperti pertanian, peternakan, dan usaha mikro dapat dikelola secara profesional dan akuntabel oleh warga sendiri.

Desa Danau Tiga kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong kemandirian ekonomi melalui pembentukan Koperasi Merah Putih. Langkah ini menjadi bukti bahwa koperasi bukan sekadar milik segelintir orang, melainkan milik seluruh elemen masyarakat.

Dijelaskan Kades Sarno, Koperasi Merah Putih dirancang untuk bergerak di berbagai sektor strategis, seperti simpan pinjam, penyediaan sarana produksi pertanian, pengolahan hasil tani, serta pemasaran produk lokal. Dengan pendekatan usaha berbasis komunitas, koperasi ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan terhadap pihak luar dan memperkuat daya saing produk-produk desa.

Lebih dari sekadar lembaga ekonomi, koperasi Merah Putih juga diarahkan menjadi ruang tumbuhnya semangat kewirausahaan, khususnya bagi pemuda dan perempuan desa. Melalui berbagai pelatihan dan pembinaan berkelanjutan, Koperasi Merah Putih diharapkan menjadi laboratorium ekonomi rakyat yang inklusif, progresif, dan memberdayakan.

Kades Sarno menambahkan, kehadiran koperasi ini menjadi angin segar bagi masyarakat Danau Tiga, sekaligus menjadi contoh bagaimana potensi lokal dapat diolah secara kolektif demi mewujudkan desa yang mandiri dan sejahtera.

Langkah strategis yang diambil Desa Danau Tiga melalui pembentukan Koperasi Merah Putih tidak hanya memperkuat ekonomi lokal, tetapi juga membuka peluang kemitraan yang lebih luas. Koperasi ini berpotensi menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), serta lembaga keuangan lainnya.

Lebih jauh lagi dijelaskan Kades, dengan tata kelola yang profesional dan akuntabel, Koperasi Merah Putih diproyeksikan menjadi model percontohan bagi desa-desa lain di wilayah Rengat Barat. Harapannya, koperasi ini tidak hanya berjalan secara mandiri, tetapi juga mampu menginspirasi gerakan ekonomi kerakyatan berbasis desa di tingkat yang lebih luas.

Terakhir Kades Sarno mengatakan, Desa Danau Tiga membuktikan bahwa kemajuan desa tidak harus menunggu, melainkan bisa diwujudkan dari bawah melalui langkah konkret, partisipatif, dan berkelanjutan.

Musdesus ini turut dihadiri oleh Camat Rengat Barat Lisnar Manaf, SKM, M.PH, yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas inisiatif Desa Danau Tiga. Ia menekankan pentingnya koperasi sebagai instrumen penguatan ekonomi kerakyatan yang bersumber dari potensi lokal.

"Langkah ini sejalan dengan visi pembangunan daerah, yaitu mewujudkan desa yang mandiri dan sejahtera," kata camat Lisnar.

Hadir pula berbagai tokoh dan pemangku kepentingan desa seperti Sekcam Rengat Barat, Babinsa, pendamping desa, BPD, perangkat desa, BKMT, TP-PKK dan PKK, pendamping PLKB, kelompok tani, RT, RW, tokoh agama, tokoh adat, karang taruna, tokoh masyarakat, kader kesehatan, hingga bidan desa. Kehadiran mereka memperlihatkan kuatnya sinergi dalam mendukung terbentuknya koperasi ini. **tIND/Yud