Pekanbaru, TanahIndonesia.id - Grand Final pemilihan Putera Puteri Kebudayaan Riau 2025 dengan tema “The Magical of Rokan Hulu” telah berlangsung dengan meriah di Gedung Idris Tintin, Purna MTQ Pekanbaru, Jumat (1/8/2025).
Acara ini bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan budaya daerah melalui era digital, serta melestarikan dan memperkenalkan budaya Melayu kepada generasi muda.
Dengan tagline “Muda Berkarakter dan Berbudaya”, acara ini menampilkan peserta dari 12 kabupaten/kota di Riau yang berbakat dan berdedikasi dalam melestarikan budaya Melayu. Melalui kerjasama dengan stakeholder, acara ini juga bertujuan untuk mendokumentasikan dan mengadvokasi budaya Melayu melalui media digital.
Ketua Gerakan Organisasi Wanita (GOW) Rohul Hj Masni Taher, menekankan pentingnya melestarikan budaya Melayu, terutama baju kurung laboh yang sudah mulai hilang. Baju Melayu merupakan lambang kesopanan, martabat, dan harga diri.
“Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk membudayakan kembali baju Melayu dan mengangkat cerita Melayu. Agar terus diketahui oleh generasi muda secara turun menurun, kata Masni Taher
Rokan Hulu (Rohul) dikenal sebagai Negeri Seribu Suluk. Diharapkan negeri ini dapat dikenal luas di tingkat daerah, nasional dan internasional melalui generasi muda yang dapat memperkenalkan kebudayaan Melayu.
“Saya mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Provinsi Riau yang sudah mengangkat tema Grand Final pemilihan putera puteri Riau tentang keajaiban Rokan Hulu. Diharapkan para generasi muda ini dapat memperkenalkan kebudayaan Melayu secara luas ke daera luar,” ujar Masni Taher.
Salah seorang juri finalis, Sri Mekka mengatakan, bahwa nama Rohul diambil dari tema yang ada di Riau. Setiap tahun, temanya akan di ambil dari salah satu daerah kabupaten/kota yang di tonjolkan dalam pemilihan putra putri kebudayaan Riau.
Sementara, pemenang Grand Final Putera Puteri Kebudayaan Riau 2025 akan menjadi perwakilan Riau di tingkat nasional. Untuk tingkat nasional akan di laksanakan dalam waktu dekat di Bali.
Acara ini merupakan salah satu upaya untuk melestarikan dan mengembangkan budaya daerah. Diharapkan dapat memperkenalkan kebudayaan Melayu kepada masyarakat luas.
“Serta meningkatkan kesadaran dan apresiasi masyarakat terhadap kebudayaan Melayu. Dengan cara menerapkan nilai-nilai budaya Melayu dalam kehidupan sehari-hari dan di dunia era digital. Seperti melalui Media Sosial, film dan buku-buku pendidikan sekolah,” kata Sri Mekka.(**)