Bupati Asmar Hadiri Majelis Silaturahim Kebudayaan dan Zikir Akbar di Meranti

Kamis, 04 September 2025 | 20:16:12 WIB

Meranti, TanahIndonesia.id - Bupati Kepulauan Meranti, AKBP (Purn) H. Asmar, menghadiri Majelis Silaturahim Kebudayaan, Zikir Akbar, Doa Bersama, serta Penanaman Pohon Lintas Sektoral yang digelar di Rumah Adat Melayu Kabupaten Kepulauan Meranti, Kamis (4/9/2025).

Acara berlangsung khidmat dan dihadiri oleh Wakil Bupati, pimpinan Forkopimda, instansi vertikal, Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), OPD, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, serta para Datuk, Datin, Encik, Tuan, dan Puan.

Penganugerahan Tanjak kepada Pejabat Lintas Instansi

Kegiatan diawali dengan penganugerahan tanjak kepada 12 pejabat lintas instansi, antara lain:

Kapolres, Kajari, perwakilan Pengadilan Negeri Bengkalis, Pengadilan Agama, Pabung Kodim 0303, Danposal Selatpanjang, Kepala Imigrasi, Kalapas, Kepala Bea Cukai, Manajer PLN, Kepala KSOP, dan Manajer Pelindo Kepulauan Meranti.

Kapolres: Green Policing, Simbol Kolaborasi

Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Aldi Alfa Faroqi, dalam sambutannya mengangkat konsep green policing sebagai bentuk sinergi ekologis antara pemerintah, LAMR, dan masyarakat.

“Program ini bukan hanya bentuk kepedulian terhadap lingkungan, tapi juga simbol kolaborasi menjaga ekosistem lokal. Polri siap memperkuat komunikasi sosial dan menjaga citra sebagai pengayom masyarakat,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan apresiasi atas anugerah tanjak yang diberikan LAMR sebagai simbol kehormatan dan komitmen menjaga nilai-nilai budaya Melayu.

Bupati Asmar: Adat Melayu Pilar Keseimbangan

Dalam sambutannya, Bupati Asmar menegaskan peran penting LAMR sebagaimana diatur dalam Perda Nomor 5 Tahun 2014. LAMR berperan membina, melestarikan, dan mengembangkan nilai-nilai adat dan budaya sebagai jati diri masyarakat Melayu.

“LAMR menjadi elemen penting dalam membentuk masyarakat yang taat hukum dan agama. Dengan nilai-nilai Pancasila, Islam, dan syariat, kita bisa menciptakan ketertiban dan keamanan,” jelasnya.

Bupati juga mendukung pengukuhan pejabat lintas instansi sebagai bagian dari masyarakat adat Melayu.

“Ini adalah bentuk pengakuan adat atas institusi yang menjunjung nilai lokal. Hal ini selaras dengan visi Riau Maju dan Berkelanjutan Berlandaskan Budaya Melayu yang Agamis 2025–2045 serta visi Meranti Unggul, Agamis, dan Sejahtera,” tambahnya.

Sinergi Tali Berpilin Tiga

Menutup sambutannya, Bupati Asmar mengajak seluruh pihak terus memperkuat sinergitas antara pemerintah, ulama, dan adat — yang ia sebut sebagai tali berpilin tiga.

“Kita berkewajiban menjaga tuah dan marwah adat Melayu sebagai warisan luhur. Sinergi ini menjadi kekuatan besar dalam membangun kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Kepulauan Meranti,” pungkasnya.(Bom)

Terkini